Negara kita Indonesia tercinta memiliki banyak kekayaan budaya. Salah satunya adalah gamelan. Gamelan merupakan seperangkat alat musik tradisional yang berkembang di beberapa wilayah nusantara seperti Jawa, Madura, Bali, dan Lombok. Bentuk dan nada yang dihasilkan pun berbeda-beda. Gamelan Jawa nadanya lembut, gamelan Bali nadanya lebih kuat, gamelan Sunda lebih mendayu-dayu.
Satu set gamelan terdiri dari kendang, rebab, celempung, gambang, gong, dan seruling bambu.
Dibutuhkan 3 atau 4 kendang dalam gamelan. Bentuknya seperti tong, kedua sisi kendang ditutupi dari bahan kulit kambing atau banteng. Ukuran kedua sisi tidak sama, sisi yang lebih besar menghasilkan nada-nada yang lebih rendah. Nama kendang berdasarkan ukurannya dari yang besar ke yang kecil: kendang gending, kendang wayangan, kendang ciblon, dan kendang ketipung. Untuk membunyikannya dipukul dengan telapak tangan.
Rebab seperti biola yang bersenar dua. Komponen utamanya kayu, senarnya biasanya terbuat dari tembaga. Sewaktu memainkannya, rebab ditempelkan di leher dan mengarah ke atas.
Celempung seperti sitar, memiliki 13 pasang tali. Celempung dimainkan dengan kuku, sementara jari menekan senar yang lain.
Gambang ada yang barnya terbuat dari kayu dan ada yang terbuat dari perunggu. Setiap gambang terdiri dari 19 atau 20 bar. Ukuran panjang barnya antara 58 cm sampai 29 cm. Untuk memainkannya menggunakan 2 pemukul dari kayu yang panjangnya kira-kira 35 cm.
Dalam gamelan ada beberapa jenis alat musik seperti gong: gong ageng, kempul, kempyang, kenong, ketuk. Gong ageng adalah gong yang digantung dan ukurannya yang paling besar. Permukaannya datar, di tengahnya ada tonjolan. Ukurannya beragam, biasanya berdiameter 85 cm. Membunyikannya dengan menggunakan pemukul kayu yang kepalanya yang ditutupi lapisan pemberat.
Seruling bambu adalah alat musik tiup yang terbuat dari bambu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar